Starting from now, my new blog will be
www.mytravelicious.wordpress.com
Please kindly visit me there..
Thank you very much.
- V -
Dear Fellaz, Welcome to virtual world of mine, a place to share my thoughts, travel experiences, and dreams. Well, that's just it.. Bon Voyage ^^
Semalam ketika saya baru saja keluar dari gedung kantor, pandangan saya tertuju pada dua sosok lelaki dewasa yang berjalan dengan bantuan tongkat, yang satu berusaha untuk menuntun yang lain. Pernah mendengar istilah ' Orang buta menuntun orang buta' ? Well, semalam saya dan masih banyak orang lainnya yang baru pulang kantor menyaksikannya.
Ketika duo orang buta ini terhalang dengan pembatas jalan dan rantai yang diletakkan di sekitar halaman gedung, saya spontan menghampiri mereka dan menawarkan bantuan untuk mengantarkan mereka sampai tujuan shelter busway Karet.
I can't say that is easy to lead two blind man walking on the street. But i try.
Kami jalan berurutan, saya lupa memberi tahu bahwa ada lubang dijalan yang kami lewati, alhasil kaki orang buta kedua sempat terperosok masuk ke lubang tersebut. Saya merasa bersalah, namun untungnya baik-baik saja.
Sepanjang jalan pulang ke rumah setelah membantu mereka, saya merenung betapa saya sepantasnya bisa lebih bersyukur atas apa adanya diri saya saat ini. Seberapa beratpun masalah hidup yang saya hadapi, well hey! i still can SEE it. Saya bisa melihat ada rintangan yang menghadang, saya bisa menghindari lubang dijalan dan berusaha tidak terperosok ke dalamnya.
Klik! Confirmed!
Wait! Did i just bought return ticket Sin-Jkt for next month??! YES, I DID!
Huaa.. i'm surprised.Oh La La!
Berbicara mengenai kesempurnaan, setiap orang pasti punya pengertian sendiri.
Mungkin sebagian berpikir,
" Andai saya kaya, cantik, punya keluarga yang bahagia, saya akan merasa sempurna."
Kamis, 1 April 2010
Jumat, 12 Feb '10, jam 21.00WIB, waktu yang disepakati untuk berkumpul di meeting point (Plaza Semanggi) mempertemukan saya dengan kawan-kawan baru yang sama sekali asing. Maklum, ini pengalaman pertama saya join trip dengan anggota milis (TI).
Namun itu tidak menghalangi kami untuk menghabiskan weekend bersama ke Desa Sawarna, Banten.
Tanpa membuang banyak waktu, kami bergegas menuju ELF yang sudah di carter untuk perjalanan kali ini. Jam 21.30, Setelah 15 orang berkumpul (tambah satu supir - Pak Arfan), kami memulai perjalanan malam itu diiringi oleh gerimis mengundang (kaya lagu jadul). Mungkin karena habis pulang kerja langsung lanjut perjalanan jauh terasa sangat melelahkan, ditambah medan yang dilewati juga berkelok dan jalanan yang tidak rata, sepanjang perjalanan saya tertidur dengan space duduk yang seadanya (RED- 'dugem' dibelakang nyempil pula). Kami sempat beristirahat disalah satu saung di kawasan Pelabuhan Ratu. Kata Frans (yang ternyata seorang Leader Travel Organiser), kalo siang viewnya bagus. Berhubung pagi-pagi buta, jadi kami tak bisa menyaksikan keindahan panorama dari atas saung deh. Setelah istirahat dan senda gurau (kopi ala mak Erot), kembali kami pasang posisi masing-masing dan terlelap diiringi musik mellow. Pas banget.
Kira-kira jam 4 subuh,kurang lebih 71/2 jam kami tiba di desa Sawarna. Begitu turun dari mobil sambil mengambil backpack masing-masing, ketika mendongak ke langit, OMIGOD, ga perlu star gazing pake teleskop, karena dengan kasat mata jelas terlihat bintang-bintang bertaburan bak ketombe (celetuk seorang kawan). Siap dengan backpack masing-masing, berjalan menuju homestay yang akan menjadi tempat tinggal kami selama 2 hari 1 malam. Disambut oleh jembatan gantung yang tenar (mulai dari mitos buaya sampai kasus terjun bebas alias sepeda motor dan penumpangnya yang nyemplung dengan sukses).Haha